Jalan-jalan di Uzbekistan–part 1

Satu part aja tidak ada yang membaca, apalagi ber-part-part. Ck. Anyway,

Jalan-jalan ke luar negeri. Yay! Akhirnya negara kedua yang saya kunjungi adalah Uzbekistan a.k.a negeri wanita cantik (citation needed).
Dalam rangka mengikuti ICKIMICS 2011 (International Conference on KIMICS??), saya dan beberapa teman lab pergi ke Uzbekistan selama lima hari. Conference-nya sendiri hanya satu hari, sisanya jalan-jalan. Bolongnya kantong terbayarkan dengan pemandangan alam, arsitektur, makanan dan tentu saja wanita cantik. Kenapa wanita cantik diulang-ulang terus sih? Karena highlight of the journey to Uzbekistan ya memang itu. Wanita cantik the likes of which i’ve never seen in real life. Karena ini, saya malah jadi tahu satu figure of speech –nya orang Korea untuk wanita cantik, yaitu 김대희 같은 사람 (orang seperti Kim Tae Hee – arguably the most beautiful Korean). Song Hye Kyo sih kalah. 53% banding 47%.

kim tae hee

Kim Tae Hee atau “yang main Love Story in Harvard” buat yg K-star challenged

Biaya yang dikeluarkan sekitar KRW 1,5 juta dengan rincian KRW 1 juta untuk tiket Korea-Uzbekistan pp dan KRW 500 ribu untuk akomodasi, transportasi dan jalan-jalan dalam satu paket tour lima hari. Karena ini, untuk empat bulan ke depan saya akan makan cup ramyeon dan menginap di gosiwon 2×2 meter. But it was worth it. (bukan worthed)

Penerbangan dari Incheon (Korea) ke Toshkent (Uzbekistan) memakan waktu kurang dari lima jam. Sesampainya di bandara Toshkent, kesan yang pertama saya dapat adalah panas. Panas banget. 39 derajat celcius dan belum ada tanda-tanda kehadiran wanita Uzbekistan. Melihat ada poster “Welcome to Uzbekistan”, secara naluriah saya langsung minta teman untuk mengambil foto saya. Namun ternyata tidak boleh foto-foto di bandara kata mas-mas mirip Leonidas 300 kalau pakai baju tentara.

Setelah check-in di hotel, saya membuat slide presentasi untuk conference besoknya. Kebiasaan sistem kebut semalam sulit ditinggalkan ternyata. Pagi hari, saya langsung foto-foto daerah sekitar hotel.

234

Hotel, patung Amir Temur, dan bangunan kuno yang difoto karena agak Eropa-ish

Setelah makan pagi, saya bersiap-siap untuk menghadiri conference di ballroom hotel. Setelah melihat jadwal presentasi saya jam 15:00, seperti kebanyakan orang lainnya, saya langsung pergi kembali ke kamar hotel dan bersantai-santai, bukannya you know, mendengarkan presentasi dari orang lain dan menambah pengetahuan seperti tujuan utama dari conference. Akhirnya, karena karma, yang hadir waktu presentasi saya seperti di gambar.

9

Kurang dari seribu orang menghadiri presentasi saya

Ah. sepertinya pembaca sudah mulai bosan. Cepat! Berikan yang mereka mau sebelum mereka pergi!

ce

Puas? puas? Kalau buat wanita kan itu udah banyak di atas foto lawan jenisnya. 

Setelah presentasi selesai, saatnya jalan-jalan!!!!……… besoknya~

Hari itu saya menukar uang dulu dari USD ke UZS (dibaca zum). Rate yang di tempat penukaran uang legal adalah 1 USD = 1700 UZS. Tapi, kemudian saya tahu bahwa menukar uang di pasar (ilegal) jauh lebih tinggi sekitar 1 USD = 2400 UZS. Nilai uang tertinggi adalah 1000 UZS sehingga 30 USD = 72 lembar uang 1000-an.

P1010151

Gw kaya!!

Setelah menukar uang, saya pun pergi ke pasar membeli kaos kaki karena kaos kaki saya masih basah karena di Busan hujan terus. Ternyata di pasar untuk menghitung uang, toko punya mesin penghitung uang seperti di bank. Mungkin karena menghitung manual cukup repot karena nominal uang tertinggi 1000 UZS sementara harga kaos kaki tiga buah 9000 UZS. Bayangkan kalau orang membeli 30 kaos kaki kalau musim masuk sekolah. 90 lembar 1000 UZS. Repot juga menghitungnya.

Yah, begitulah untuk part 1. Dilanjut di part 2 biar ada alasan buat malas-malasan menulis.

6 thoughts on “Jalan-jalan di Uzbekistan–part 1”

    1. kan katanya mas fatkhur yang dicari cuman satu. ya saya kasih cuman satu. kkkk.
      habisnya kameranya kurang mantab mas. coba kemarin dulu sebelum berangkat dipinjemin kameranya. kkkk.

      Like

Leave a reply to Jalan-jalan di Uzbekistan–part 2 « Bosen Fesbukan Cancel reply