Serius? Ngapain? Beneran? Okelah kalau begitu.
Disclaimer : Tips dan wejangan ini menurut pengalaman pribadi dan cerita-cerita dari teman-teman. Mungkin bisa berbeda dengan pengalaman orang lain.
Dengan kemajuan pesat baik dalam ekonomi dan teknologi yang dialami Korea dalam beberapa tahun terakhir, wajar jika negara ini menjadi salah satu pilihan untuk melanjutkan studi master atau doktor. Saya pun beralasan demikian karena melihat investasi pemerintah Korea untuk riset di universitas yang tiap tahun bertambah bahkan melebihi EU untuk tahun 2010 (citation needed – kemarin lihat di CISAK 2011) dan juga kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Korea yang semakin gencar, termasuk ini, itu, dan lain-lain.
Sebenarnya sih alasannya karena pengen lihat SNSD.
Maksudnya Korea ini ya Korea Selatan, bukan Korea Utara-nya Dear Leader Kim Jong Il.
Dear Leader. Sang penemu hamburger, pemegang rekor golf 11 holes-in-one, dan lain-lain
Pemerintah Korea menawarkan beasiswa dalam program KGSP (Korean Government Scholarship Students) melalui NIIED (National Institute for International Education)
Selain beasiswa dari NIIED, ada juga beasiswa dari profesor-profesor yang menaungi lab-lab riset universitas. Saya termasuk salah satu mahasiswa yang mengikuti program ini. Profesor akan memberikan uang sekolah dan biaya hidup sebagai ganti waktu kita untuk riset, menulis paper, mengerjakan proyek lab, menemani minum soju, membersihkan lab, dan lain-lain (mungkin berbeda setiap orang). Karena itu, biasanya tipe beasiswa(?) seperti ini untuk major engineering. Informasi tentang beasiswa(?) seperti ini bisa didapat dari koneksi melalui mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Korea.
Sebelum memutuskan untuk melamar beasiswa(?) tersebut, ada baiknya untuk memperhatikan tips-tips dan wejangan dari saya yang sudah malang-melintang dan banyak makan asam garam di Korea (padahal baru 1.5 tahun).
Btw, tips ini mungkin tidak begitu cocok untuk yang dapat beasiswa dari NIIED.
1. Pastikan anda sehat jasmani dan rohani
(D’oh. Ini nasehat macam apa sih? *tutup tab browser)
Sebentar dulu. Ini serius, bukan bercanda walaupun tidak lucu. Jam kerja di lab itu sangat fleksibel antara 12-16 jam, bahkan lebih! Profesor adalah Kim Jong Il nya lab, jadi jika beliau belum pulang, mahasiswa belum boleh pulang. Sebenarnya boleh sih, tapi akan dianggap kurang sopan dan kurang bekerja keras (walaupun sudah masuk jam 9 pagi dan sekarang sudah jam 10 malam). Karena itu, baik jasmani (supaya tidak sering sakit) dan rohani (supaya tidak sering sakit hati) harus sehat.
Every time you went home before professor, Kim Jong Il kills a panda. Please, think of the pandas. Don’t leave early
2. Pastikan dulu masalah duit dan beasiswa(?)
Ah. masalah duit memang sensitif. Ini merupakan isu yang serius. Beberapa teman (termasuk saya –unfortunately) salah paham tentang masalah duit dan tanggungan beasiswa(?). Jika profesor bilang biaya kuliah dan biaya hidup akan ditanggung, pastikan dulu apakah biaya hidup itu hanya biaya asrama atau biaya asrama + uang saku? Kan mustahil kalau pengeluaran kita hanya tidur dan makan, pasti ada pengeluaran tidak terduga seperti beli sampo, ke norebang (tempat karaoke), makan dobokki, twigim dan odeng.
Dobokki, odeng, twigim?? Jinja massisoyo!! *Image from this blog
3. Kenalan dengan mahasiswa Indonesia di kampus atau minimal kota yang sama.
Kenalan baru ini bisa dimanfaatkan untuk membantu memberikan informasi seputar kualitas kampus, tempat ibadah, gimana-gimananya sekarang, gimana-gimananya nanti, dll. (Kalau kebetulan nama kampusnya Pukyong National University, boleh kenalan sama saya)
Gimana cara nyari kenalannya??? Ya lewat facebook dong. D’oh. (Atau google plus kalau kamu termasuk orang-orang yang cool, hip, gaul, yoi banget seperti saya)
Tapi serius lho, kenalan ini penting. Apalagi kalau lawan jenis. Beuh… makin yoi.
*EDIT : Part 2 sudah bisa dibaca disini
Yah Uzbek nya dilanjut dongs Bos!!!
On a more serious note: iya loh Korea education fund buat foreign students banyak banget. Nanti kalo saya sudah lulus dan agak despo, nyebrang ke pulau sana ah~
LikeLike
dilanjutnya kapan2 deh. soalnya lagi sibuk latihan buat bikin boyband k-pop indo baru.
on a less serious note: welcome banget. nanti kalau dek calon profesor bisa jadi profesor di korea, bisa bentuk boyband sendiri dari mahasiswa2nya.
LikeLike
yang jelas kalo mau ambil beasiswa di Korea, usahakan untuk dapet beasiwa dari sumber 1. DIKTI atau NIIED (G to G platform) karena jka mengandalkan dr proyek yang di handle professor terkadang nilainya nggak pasti (bisa naik tp banyak turunnya bahkan nihil jika lg sepi proyek)..khusus yg sistem beasiswa proyek anda harus siap mental dan strategi alias jangan kaget juga banyak2 menabung. Trus tanyakan target atau ekpetasi Professor, jd target anda nanti apa? misal International Paper berapa buah atau Local Paper berapa buah.. dari situ anda dapat mengukur pantas nggak nya duit yg didapat dengan target yg hrs dicapai karena banyak beasiswa lain yang mungkin bisa anda dapatkan di eropa, australia atau amerika dengan sistem financial yg mungkin lebih tinggi… Selamat bekerja Wassalam
LikeLike
betul sekali mas fatkhur. bek won buat anda. kkk.
LikeLike
[…] Jadi lu mau ngelanjutin kuliah di Korea? (Part 1) […]
LikeLike
Mau tnya sya sdkit blm ngerti ,cara dapat beasiswa nya itu kita dmnaby mksdny ada website atau pemilihanny?please bls ke @SJgaemgyu13
LikeLike