Jumat kemarin saya pergi ke Seoul untuk interview kerja di salah satu perusahaan IT consulting Korea. Saya mendapat info lowongan kerja ini dari milist perpika (PPI Korea). Kebetulan kok ya cocok dengan kompetensi dan minat saya. Masalahnya saya masih belum lulus sampai awal 2012, sedangkan lowongannya di-post untuk bulan Juli 2011. Saya kirim email untuk menanyakan hal ini ke orang yang posting, katanya sih coba dulu aja.
Okelah kalau begitu. Setelah poles-poles CV sampai mengkilap, saya kirim ke alamat emailnya si contact person. Seminggu tidak ada kabar, tiba-tiba ada telepon. Seperti biasa, karena yang telepon orang Korea saya kira salah sambung karena sepertinya nomor handphone saya dulunya punya orang Korea. Langsung saja saya bilang “잘 못 걸었어요” (jalmot korosoyo -salah sambung) Eh ternyata si mbak-mbaknya ngomong dengan penekanan ke nama perusahaan, kemudian blablabla something-something bahasa Korea terus ….email.
Setelah selesai telepon-teleponan saya cek email. Nah, ternyata ini lebih lengkap informasinya dalam bahasa Inggris. Yay! panggilan interview pertama saya di Korea! Tapi setelah dibaca kok ya waktunya mepet sekali, apalagi perusahaannya di Seoul sementara saya di Busan. Ujung ke ujung.
Sekitar 4.5 jam perjalanan naik bus
Karena waktunya mepet dan saya belum ada persiapan, jadinya saya kirim email minta atur ulang jadwal interviewnya. Nama pengirim emailnya sepertinya familiar. Hyuna Park. Hmmm.
Oh. Ini Hyuna Kim ding. beda. Bubble bubble pop bubble pop pop
Sekitar seminggu lagi tidak ada balasan, kemudian ada telepon lagi. Kali ini tidak ada percakapan yang panjang, cuma “<nama perusahaan> ibnida. Interview …..something something something bahasa Korea ….email.” habis itu selesai.
Saya cek email hari Rabu nya untuk panggilan interview hari Jumat. Okelah.
Saya informasikan ke profesor bahwa saya akan pergi interview lusa dan beliau cuma bilang: “아. 그래. OK” (Oh gitu, Ya wis).
Karena saya orangnya kurang bergaul dan teman saya yang biasa ditumpangi kalau pergi ke Seoul sudah lulus, agak repot juga untuk masalah penginapan. Hm. Baiklah. Saatnya untuk mencoba menginap di Jjimjilbang (Sauna dan pemandian umum)
Sauna. Jjimjilbang. 24 Jam.
Karena takut nyasar, saya planning perjalanan menggunakan teknologi GIS (Geographical Information System). Hidup GIS!! Pertama saya cari lokasi perusahaannya di map.naver.com (ekuivalennya map.google.com di Korea). Dari situ, saya lihat dekat dengan stasiun subway mana. Kemudian, saya coba cari terminal yang paling dekat dengan stasiun subway itu. Oke. Ketemu. Terminal 동서울 (Dong Seoul).
Setelah tahu terminalnya, saya coba akses ke traffic.map.naver.com untuk informasi jadwal bus. Dari Busan Nopodong ke Dong Seoul ada bus jam 23.50. Kemudian, di map.naver, saya cari lagi informasi Jjimjilbang dekat-dekat terminal. Ada beberapa. Kemudian, saya coba pindah ke Street View buat lihat foto bangunan Jjimjilbang-nya biar tidak nyasar. Oke sip. Lihat lagi Street View buat foto gedung perusahaannya. Ok sip. Print petanya. Sip lah.
Berangkat!!!! 출발 합시다!
Saya sampai di terminal Dong Seoul sekitar jam 04.30 pagi. Terminalnya tutup, jadi turunnya di luar terminal. Seturunnya dari bis, banyak sopir taksi tanya-tanya mau kemana seperti di Indonesia. Tapi karena saya bawa Ipod Touch dan punya modal peta digital, saya pun percaya diri langsung jalan tanpa bingung-bingung. Like a boss!!
Kayaknya gw kebanyakan buka cheezburger network deh
Di Jjimjilbang, saya bayar 10.000 won kemudian kasirnya memberikan kunci loker, t-shirt dan celana pendek. Sip lah. Setelah itu tidur deh.
Persis seperti ini tidur di jjimjilbang kemarin.
Jam 7 pagi saya bangun dan mandi persiapan pergi interview.
Jam 9:30 saya sampai di perusahaannya. Resepsionisnya cakep, berarti perusahaannya bagus. Awal yang bagus. Sayangnya resepsionisnya hanya mengerti tapi susah untuk bicara dalam bahasa Inggris. Setelah menunggu, jam 10 seperti dijadwalkan saya dipandu ke ruangan interview.
Di ruangan interview, ada 2 orang. pria dan wanita. Setelah mereka mulai bicara, saya langsung berpikir “matilah sudah”. Mereka tidak bisa bahasa Inggris. “Master blablabla something-something bahasa Korea 없거든요 (master..blabla..tidak ada).
Master? Master Yoda atau Master Miyagi yang kerja disini?
Akhirnya, setelah 5 menit yang penuh kecanggungan, salah satu menelepon seseorang dan memberikan teleponnya ke saya. Oh. Ternyata maksudnya master tadi manager. Manager ini yang dihubungi mereka dan ternyata beliau ada urusan mendadak sehingga baru bisa datang jam 11. Syukurlah managernya bisa bahasa Inggris dengan baik.
Jam 11 mulai interview, ternyata si manager ini bukan developer tapi designer sehingga obrolannya tidak nyambung. Akhirnya si manager cuma cerita-cerita tentang perusahaannya. Karena para developer sedang pergi, jadinya saya disuruh datang lagi di waktu yang belum ditentukan. Yah, piye iki. Ternyata si Hyuna Park yang mengatur jadwal interview kurang koordinasi dengan yang lain-lain. Percuma deh saya jauh-jauh pergi ke Seoul. Tapi tidak apa-apa sih.
Setelah itu saya pulang ke Busan.
Perusahaannya itu ISV (Independent Software Vendor) dan middle-sized. Hmm. not bad lah. Tapi di interview ini belum bicara tentang gaji dan benefit sih. Padahal ini yang penting. Karena saya perlu pekerjaan untuk membayar utang pinjaman uang kuliah. Hehe. Jadinya rencana buat PhD di pending dulu dan harus kerja karena uang beasiswa(?) sudah habis karena tidak ada lagi proyek lab. Hehe. Curhat colongan.
Nanti deh, setelah interview kedua saya tulis lagi kelanjutannya. Sampai sekarang belum ada telepon lagi dari perusahaannya. Sudah… dua hari kerja.
Hohoho… Perjuangan di negeri orang ya Tom. Mantap lah, semoga sukses!!!
LikeLike
tenkyu bro pius~
LikeLike
[…] hari Jumat kemarin saya interview kerja (lagi) di Seoul. Urusan interview ini cukup menguras kantong juga karena saya tinggal di Busan jadi harus […]
LikeLike
bubble bubble bubble pop
bubble bubble pop pop
*sial lu tom, gw jadi nonton ginian jam kerja
*salah gw juga sih jam kerja kok baca blog :))
LikeLike
ooooooo. disini toh bubble popnya. hehehehe.
LikeLike
btw tom, lu di korea bukannya udah dijadiin budak lab untuk bayar duit kuliah, kok masih ngutang?
LikeLike
di tengah jalan proyeknya mentok fi. jadi pendanaan gw udah ga ada lagi. terpaksa ngutang2 ke orang2. termasuk si gokong. makanya mesti cepet2 kerja.
LikeLike
You are hardworker dude….. awesome….
LikeLike
info donk kerjaan di seoul, tq
LikeLike
Wah….mantep bner bisa k korea…o.iya bleh nanya…bagaimana cara.a anda bisa mndapatkan beasiswa dsana…
Ini email.a saya gan nelya.naa.lya@gmail.com….jawaban anda sgat berarti bgi saya…terimaksih 🙂
LikeLike
broo
gua mau tanya dong lau suatu saat aku krja di korea untuk sholat jum’at deket gk mesjid y,gua kan muslim trma ksih
and info yah work job y
LikeLike