6 penemu di bidang IT yang masih hidup dan membentuk dunia modern seperti sekarang (part II)

Lanjutan dari post sebelumnya

4. Martin Cooper (inventor of cell phone) – Age 82

Pernahkah anda mengalami kejadian saat anda selesai makan bakso dan mau bayar ke abang tukang bakso mari-mari sini saya mau beli, satu mangkok saja 500 perak yang banyak baksonya, tidak pakai saos, tidak pakai sambel juga tidak pakai kol. Bakso bulat seperti…eh sampai dimana sih kita?

Sori sori, agak kurang konsentrasi, soalnya saya baru kenalan dengan cewek yang namanya Melissa. Jadi keingat sama Melissa, penyanyi cilik dulu yang lagunya “abang tukang bakso”. Ya gitu deh, jadi si Melissa ini cakep juga tapi waktu kenalan saya belum sempat nanya nomor handphonenya. Handphonenya. Handphone.

Oh iya, mumpung lagi ngomongin handphone, pernahkah terpikir siapa yang menciptakan handphone?

Martin Cooper merupakan pegawai Motorolla saat ia mendemonstrasikan pemakaian handphone untuk pertama kali di dunia melalui perangkat yang bernama DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage). Handphone seberat 1 kg dan setinggi 25 cm ini dijual seharga $3.995 pada jaman itu (casingnya dijual terpisah).

Hp pertama di dunia (via wikipedia)

Di usianya yang sudah tidak muda lagi, selain rajin latihan tes IQ agar tetap menjadi anggota Mensa, Mr Cooper menyibukkan diri sebagai CEO dan founder dari perusahaan bernama ArrayCom. Untuk kontribusinya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, Martin Cooper dan Raymond Tomlinson (more on him later) menerima penghargaan Prince of Asturias Award pada tahun 2009.

5. Andrew Viterbi (inventor of wi-fi, 3G network) – Age 76

Populernya teknologi wi-fi menyebabkan masyarakat Indonesia terbagi menjadi tiga kelompok atas dasar pelafalan wi-fi, yaitu : kelompok wai-fai, kelompok wai-fi dan orang sunda.

Menurut wikipedia, Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity dan pelafalannya adalah waifai. Teknologi wireless atau nirkabel yang kita kenal saat ini merupakan buah pikiran dari seorang Andrew Viterbi. Bapak Viterbi atau Mr. V (untung bukan wanita) adalah penggagas Wi-Fi, 3G, komunikasi satelit, speech recognition dan DNA analysis. Ia juga membuat “algoritma Viterbi” yang dapat memisahkan noise dan informasi dari gelombang radio. Untuk algoritma ini ia dianugrahi IEEE Medal of Honor tahun 2010 oleh IEEE.

Ia merupakan salah satu pendiri Qualcomm dan dijuluki “The quiet genius” atau “si jenius yang pendiam” selain karena algoritma nya yang menghilangkan noise juga karena sifatnya yang pendiam. Mirip dengan julukan saya sewaktu SMA (dikurangi bagian genius nya).

6. Ray Tomlinson (inventor of email) – Age 70

Penulisan yang benar email atau e-mail? Jawabannya email. Kata siapa? kata penemu email.

Mari saya kenalkan dengan Ray Tomlinson. Pada tahun 1971, Pak Tomlinson mengirimkan surat elektronik pertama lewat jaringan komputer. Ia juga yang memilih tanda ‘@’ untuk memisahkan antara username dan host dari email server. Sama seperti orang-orang internet sebelumnya, ia tidak mematenkan email karena ia juga termasuk orang yang baik hati, tidak sombong dan suka menabung. Tapi ia juga bertanggung jawab atas spam-spam dan email forward-an dari mailing list. Untungnya, dengan adanya facebook dan fitur sharing, forwardan email jadi sedikit berkurang.

Perlu diketahui bahwa saat ini Tomlinson memiliki enam alamat email. Berapa email yang anda punya? Saya punya ratusan. Lebih! Nggak sih, lebih sedikit dari lapisan wafer tango. Tepatnya lima. Satu untuk ym, satu email google (biar terlihat lebih profesional), satu untuk friendster, satu email untuk facebook dan satu email untuk mendaftar di website-website dunia kelam yang membuat 90 persen email di inbox mengandung kata “enlarge”.
Bersama dengan Martin Cooper, Tomlinson menerima penghargaan Prince of Asturias Award pada tahun 2009.

Jadi demikianlah kontribusi dari para engineer yang penemuannya berdampak besar pada kehidupan kita sekarang. Kinda put the whole “Steve Jobs is the greatest inventor evahhhh” into perspective, huh? HIDUP ANDROID!! (Biar banyak yang comment. Hehe.)