5 Atlet Indonesia Jagoan di Sea Games 2011

Gelaran Sea Games ke-26 telah usai dan menempatkan Indonesia dengan predikat juara umum setelah puasa sejak tahun 1997. Predikat ini tentunya membawa kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan mungkin(?) bisa dipakai delegasi RI untuk menyombongkan diri di pertemuan-pertemuan negara ASEAN seperti contoh di bawah ini:

Singapura : Jadi Indonesia harus mengurangi emisi karbonnya dengan mengikuti prosedur yang kami ajukan.

Indonesia : Umm bentar dulu. Satu tangan ada berapa jari ya? Lima! Kayak peringkat lu di Sea Games! bwahahaha. Btw, gw lupa nih, yg juara satu siapa ya? eh siapa sih siapa sih? Oh kami ya. Sampe lupa. Soalnya orang Indonesia pada humble2 gitu deh. Ga suka nyombong. Sampai mana sih tadi?

laughpoint

Hahaha. cuman juara 5.

Keberhasilan Indonesia ini harus dibayar dengan harga yang mahal (literally) sebesar Rp 2.1 triliun yang mana Rp 600 miliar nya diambil dari dana pendidikan. (Guru SD : Yah anak-anak. tidak apa-apa sekolah kita ambruk, yang penting kita menang Sea Games!).

Gelaran Sea Games ini juga tidak lepas dari kontroversi dan kritik dalam dan luar negeri, terutama dari si juara 4 yang kalau balapan MotoGP, naik podium saja tidak sehingga tidak bisa semprot-semprot sampanye ke umbrella girl.

umbrella

Fan service. You’re welcome

Yah, terlepas dari segalanya, selayaknya gelaran Sea Games ini dapat kita pandang sebagai sarana menjalin persahabatan antar negara tetangga. Selain itu juga sebagai panggung bagi para atlet untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya sehingga memberi inspirasi bagi kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari seperti dicontohkan atlet-atlet di bawah ini.

5. Eka Octarorianus (Kayak/Dayung, 3 emas)

eka octarorianusPertamax GAN!!

Yup, Eka Octarorianus adalah peraih medali emas pertamax bagi kontingen Indonesia. Dan 30 menit kemudian menjadi peraih medali emas keduax bersama temannya, Anwar Tarra (yang meraih 3 emas juga –red) bagi kontingen Indonesia. Mungkin untuk memberi kesempatan pada atlet lain atau ada peringatan dari ekuivalen momod kaskus untuk kontingen dayung, medali emas ketiganya ia raih setelah bukan page one lagi (hari besoknya).

Kemenangan ini juga ia raih dengan tidak mudah setelah sebelumnya tertinggal oleh pedayung Myanmar seperti terlihat di video berikut.

Setelah ditanya, uang hadiah hasil perolehan medalinya untuk apa, ia menjawab untuk naik haji. (Yak, cewek-cewek silahkan antri di sebelah sini)

4. Uyun Muzizah (Balap sepeda, 3 emas)

Uyun Muzizah adalah ekuivalen dari Gunung Ertsberg bagi Freeport untuk medali emas Sea Games bagi Indonesia. Penampilan atlet ini sangat konsisten diawali dari Sea Games 2007 (3 emas), tahun 2009 balap sepeda tidak dilombakan dan akhirnya tahun 2011 (3 emas, 1 perunggu). Dari bonus hadiah sejumlah Rp 630 juta, Uyun yang sudah berkeluarga ini (yahhhh) memutuskan untuk menggunakannya sebagai modal usaha karena usianya yang sudah tidak muda lagi yaitu 31 tahun. Berarti dia menang lomba balap sepeda di usia 31 tahun?? Dalam umur yang tidak lagi muda ini, ia merebut tiga medali emas dalam waktu……satu hari. Sedangkan saya setelah acara fun bike harus istirahat seharian main video game.

Uyun-Muzizah

Ga dikayuh aja sepedanya bisa berdiri

3. Franklin Ramses Buruni (Lari, 3 emas)

Setelah lepas dari jerat alkohol, beberapa orang memilih menjadi ustad atau pendeta. Franklin Ramses Buruni memilih menjadi manusia tercepat di ASEAN. Kehidupan malamnya membuat PB PASI, memilih untuk menempatkannya di Surabaya dengan harapan agar ia dapat mengubah kebiasaannya itu. Namun, apa daya, di Surabaya Franklin tetap melanjutkan kebiasaan buruknya itu. Di Surabaya juga terjadi dialog epic khas skenario Hollywood berikut:

Tuti Merdiko (Wakil Sekjen PB-PASI) : Jangan sia-siakan hidupmu. Kamu adalah atlet potensial.

FRB : Ibu, kalau saya mau berlari saya bisa. Tapi saya tidak mau Ibu, karena Papua tidak perhatikan saya

TM : Papua mungkin tidak perhatikan kamu, tapi kamu harus ingat Indonesia membutuhkan kamu.

Mungkin setelah mengucapkan kalimat terakhir, Ibu TM berbalik meninggalkan FRB dengan gaya cool dan berjalan menuju matahari terbenam.

walkingsunset

“Saya pernah menjadi anak bandel tapi saya berkerja keras mengubahnya, dan saya bisa membuktikan bahwa saya bisa berubah,” kata dia. Dan berubahlah dia (mungkin setelah didatangi kakek-kakek berjubah panjang dan berjanggut putih lewat mimpi). Franklin pun bangkit dari keterpurukan dan berlatih (sambil diiringi lagu tahun 80 an dan diikuti pelatih naik sepeda), kemudian potong rambut dan memenangkan 3 emas, salah satunya adalah cabang bergengsi yaitu lari 100 meter. Video Youtube

Emas100Meter121111-2_072048

Nice hair

2. I Gede Siman Sudartawa (Renang, 4 emas)

Siman adalah orang Indonesia kedua yang meraih empat emas sekaligus dalam satu edisi Sea Games selain Wisnu Wardana pada tahun 1993. Hebatnya lagi, empat emas itu ia dapatkan dengan memecahkan 3 rekor baru di Sea Games. Akhirnya Siman menjadi atlet Indonesia dengan bonus hadiah terbanyak yaitu Rp 800 juta dari pemerintah pusat dan belum ditambah dari pemerintah daerah. Videonya

siman

nyam nyam nyam

Hebatnya lagi (masih ada toh) Siman masih berusia 17 tahun! Wow! Benar-benar talenta yang harus diasah oleh pemerintah agar dapat berprestasi di pentas yang lebih besar lagi.

Wah, kalau begitu pacar Siman bakal senang dong. Mungkin setiap makan dan nonton selalu dibayari oleh Siman. Not really, karena pacar Siman juga mendapat bonus dari pemerintah karena menang emas Sea Games dan memecahkan rekor renang. Wait what?

Yessy Yosaputra (17 tahun) merupakan perenang putri Indonesia pertama yang berhasil memecahkan rekor renang Sea Games. Wow, berarti kalau semua berjalan lancar, pasangan ini akan menjadi the next Susi-Alan.

Kita doakan saja kalau nanti Sea Games diadakan lagi di Indonesia dan Yessy jadi pembawa obor, dia akan melakukan tugas yang lebih baik dari Susi Susanti yang gagal melempar obor ke tungku sewaktu pembukaan kemarin.

1. Triyaningsih (Lari, 3 emas)

Sekilas memang tidak ada yang spesial dari pencapaiannya. 3 emas? Seperti 10 atlet lainnya? Pfft. Emang ga ada yang lebih bagus untuk ditaruh di nomor satu? (Yang lebih mahal banyak..)

Tapi setelah membaca artikel ini, mungkin beberapa ingin membentuk agama baru untuk memuja Triyaningsih atau setidaknya meme baru pengganti Chuck Norris.

triyaningsih

Beberapa menit sebelum pingsan

Triyaningsih menempuh marathon di hari Rabu dengan kaki yang cedera setelah menang emas pertama (lari 5 km) hari Sabtu dan emas kedua (lari 10 km) hari Senin. Semuanya kurang dari 1 minggu. Saya saja cuma lari lima putaran sepak bola harus jalan mengangkang seperti habis sunatan selama satu minggu.

Setelah menang marathon, ia jatuh pingsan. Pingsan ya jatuh, emang ada pingsan berdiri. Aneh-aneh saja yang membuat istilah jatuh pingsan.

Ia juga mempertahankan emas untuk track 5 km yang dimenangkannya sejak tahun 2007 dan 2009.

triya

“Cedera” itu sejenis makanan ringan ya?

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s