Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat hadiah satu CD asli girls group yang bernama Leader’s dari salah satu dosen Indonesia yang sedang tugas belajar di Korea. Kebetulan beliau mendapatkannya gratis dari program ISAIK (International Student Association in Korea) sewaktu event jalan-jalan ke Pohang.
Plus tanda tangan ❤
Sebenarnya saya bingung, apa alasan beliau memutuskan untuk memberi CD tersebut ke saya. Mungkin karena saya sering share video girls group di account facebook saya. Atau mungkin juga karena…
Bahan penelitian
Anyway, setelah saya coba putar CD nya di laptop, saya kecewa karena ternyata isinya hanya dua lagu yg formatnya audio. Pencarian di youtube dengan menggunakan bahasa Inggris dan huruf hangul juga tidak berhasil mendapatkan music video nya.
Sayang sekali, karena mendengarkan lagu girls group tanpa melihat videonya seperti memesan nasi goreng abang-abang depan kos-kosan tanpa memakai micin (penyedap rasa). Bisa dinikmati dan tidak membuat ketagihan sih. Tapi rasanya ada yang kurang.
Sebelumnya, saya mencoba untuk mendefinisikan terminologi yang ada. Girls band atau girls group sih yang benar? Karena mereka tidak memainkan alat musik, jadi sebenarnya yang lebih tepat ya girls group, bukan girls band. Terus kenapa namanya boy band, bukan boys group? Karena trend boy band dimulai dari The Beatles (yang memainkan alat musik, hence boy “band”) dan kemudian mengalami pergeseran makna ke arah boy band yang kita kenal sekarang. Jadi, dengan kapabilitas saya sebagai “self-proclaimed full professor on girls group studies”, melalui post ini saya ingin mendefinisikan terminologi girls group agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Girls group adalah grup beranggotakan tiga orang atau lebih gadis belia yang secara konsisten berkolaborasi dalam penampilan olah vokal bergenre musik pop”. Daniel Leonardo. 2011
Sebenarnya saya sudah mengenal girls group dari jaman SMP tahun 90an. Saat itu sedang trend boys band (bb) dan girls group (gg), contohnya: Westlife, Backstreet Boys, Boyzone, Spice girls, Destiny’s Child. Indonesia juga ikut-ikutan trend itu, sebut saja Trio Libels, ME, terus AB Three, Rida Sita Dewi. Makanya kalau sekarang bermunculan bb dan gg baru di Indonesia yang mencontek luar ya tidak heran. Sudah dari dulu! Ada siklusnya mungkin. Kalau tidak suka, nanti juga bakal hilang sendiri.
Salah satu personilnya: Kak Feri “Tralala Trilili” . Jadi ingat Agnes Monica
Maka dari itu, saya memulai pembahasan girls group ini dari negeri tercinta kita dulu.
Indonesia
Tahun 90 an
Kau nyanyikan lagu tentang bintang-bintang menemaniku….SEMUA!! Bila esok tiba..
AB Three (Antero Bagus Three). Siapa sih anak kelahiran tahun 80an yang tidak mengenal AB Three? Grup yang terdiri atas Widi, Nola dan Lusy ini adalah girls group pertama di Indonesia yang menjadi terkenal karena juara kontes menyanyi Asia Bagus. Ah.. Asia Bagus. Setiap hari Minggu jam 6 sore di RCTI kalau ga salah. Sebelum “Friends”. Iya ga sih? Lupa. Man. Good ol’ early nineties.
Najib Ali!
Anyway, AB Three adalah pionir girls group Indonesia di awal tahun 90 an.
Pertengahan dan akhir tahun 90an, muncul girls group kedua yaitu Rida Sita Dewi (RSD). Terus terang, saya kurang hapal lagu-lagu RSD. Yang jelas, pemilik titel girl group tahun 90an adalah kedua grup ini.
Tahun 2000-2010
SHE (Sound dan Harmony Eclectic) adalah girls group tahun 2000an dengan single (satu-satunya lagu yg saya tahu) yang pembukaannya seperti ini “Slow Down baby, take it easy just let it flow. Yeah.” “Nononono tunggu dulu. cinta jangan buru-buru”
Btw, sebenarnya SHE ini juga nama girls group Taiwan yang membernya bernama, Selina, Hebe dan Ella (hence, S.H.E). Anak-anak IT PU angkatan 2004 pasti langsung ngeh kalau nickname teman Cina kita, si Selina dan Ella ternyata asalnya dari sini.
I guess that’s pretty much it buat tahun 2000an. Not really a good decade for Indonesian girls group. Mungkin karena tahun-tahun ini lagi ngetren grup band kali ya. Peterpan contohnya. Hehehehe. [Insert peterporn jokes here]
Tahun 2010an
Karena banyak sekali yang dibahas di segmen ini, dilanjutkan di part 2 ah. Nanti setelah saya selesai buat software thesis.
kangen tanah air tah kang kok nulis ngene iki :p
LikeLike