Kegiatan-kegiatan selama kerja di Seoul (6–bersambung)

Selama hampir tiga tahun tinggal di Korea, akhirnya baru hari ini saya mengerti sepenuhnya tentang makna semua kata-kata yang diucapkan kasir kalau belanja-belanja di toko maupun di restoran.

Berikut adalah pembicaraan standar kalau misalnya beli makanan di McD. Mengapa contohnya McD?  Karena dari tadi siang saya mau makan Double Bulgogi Burger tapi Chajangnim (nama jabatan 3 tingkat hirarki di atas saya) maunya pergi ke Kimbab Jib (semacam warteg) dan beberapa waktu yang lalu Bujangnim (4 tingkat hirarki) sempat wanti-wanti supaya saya lebih sering makan siang bareng orang-orang kantor. Jadi, akhirnya saya ikut saja dengan si Chajangnim.

Contoh pembicaraan saat memesan makanan adalah sebagai berikut:

Mba2McD : 주문 도와드릴게요~ (saya bantu pesanannya~)

Saya : Double Bulgogi Burger Set 하나 주세요 (1 Set DBB)

Mba2McD : 컬라 괸찮으세요? 드시고 계세요? (Pakai coca-cola? Mau makan disini?)

Saya : 아니요. 포장이요 (Nggak. Dibungkus)

Mba2McD : 3900원이요. 할인/적립 카드 있으세요? (3900 won. Punya kartu point/diskon?)

Saya : 아니요. 없어요 (Nggak punya) – Sambil ngasih kartu debit/ uang

Kalau bayar pakai cash ada tambahan pembicaraan.

Mba2McD : 현금영수증 필요하세요? (perlu tax refund?)


Nah, ini dia 현금영수증.

Kebenaran (bosan pakai betul) hari ini orang administrasi di kantor menanyakan apakah saya sudah mengurus tentang “year end tax settlement”. Ketika saya jawab belum, dia langsung membuka website di komputer saya, klik sana, klik sini, menyuruh saya memasukkan nomor ARC (Alien Registration Card), mem-print beberapa dokumen dan meninggalkan saya yang hanya terbengong-bengong. Apa yang baru saja terjadi?

Ternyata si mbak_admin#1 yang namanya sama (beda marga) dengan bintang iklan acuvue, Lee MinJung (kalau yang namanya sama dengan penyanyi bubble pop itu mbak_admin#2), membantu untuk pengurusan tax refund. Jadi pada saat pembayaran semua transaksi barang yang kena pajak (VAT) kita bisa claim refund setiap akhir tahun.

330px-LG전자,_트롬_세탁기_새_모델에_이민정 씨_영입

Cakep banget ga sih ini si Aremdaun nuna Lee Min Jung

Nah, kalau pembayaran menggunakan kartu, semua transaksi bisa muncul di laporan di website pajak karena penggunaan nomor ARC yang sama dengan account bank. Kalau tunai kita bisa masukkan nomor “entahlah, saya tidak tahu karena saya tidak pernah” supaya juga dihitung di laporan. Makanya kasir-kasir biasa menanyakan 현금영수증 필요하세요? (perlu masukkan tax refund atau nggak?)

Jadi di website pajak semua pembayaran yang saya gunakan dengan kartu muncul di laporan. Semua. Termasuk 4 botol BB Cream merek Etude (GW DITITIPIN BELI BUAT TEMAN. DON’T JUDGE ME!) Mungkin setelah melihat laporan itu, si mbak_admin#1 yang membantu mengurus dokumen pajak langsung mem-blacklist bb cream merek Etude karena melihat muka saya yang tidak ada perkembangannya.

By the way, sachet gratis BB cream yang saya dapat sebagai bonus dari beli buku online di Kyobo masih banyak. Eh, salah ding. Bukan masih, tapi banyak. Saya tidak pernah pakai soalnya. Tapi bohong sih. Pernah pakai sekali. Waktu bosan di kamar sendirian, saya ber-eksperimen dengan sachet-sachet gratisan ini. Selain bb cream, ada juga cooling gel, anti-wrinkle serum, peeling gel, sun block, facial mask, night cream, moisturizer.

Masalahnya, saya tidak tahu cara memakai produk-produk perawatan kulit. Memang sih, pada intinya ya semuanya dioles di muka. Tapi kan saya tidak tahu pakai moisturizer-nya setelah pakai toner apa sebelu….ANJRIT gw kok bisa tau beginian. Saya benar-benar cuma pakai sabun muka ditambah moisturizer di saat musim dingin. Selain itu tidak. Beneran. Serius.

Saat saya pertama kali sekamar dengan orang Korea waktu masih kuliah, saya kagum dengan banyaknya ragam produk perawatan kulit yang dia miliki. Toner, emulsion, bb cream, facial wash, moisturizer, night cream, sun block. Kontras sekali dengan produk yang saya miliki yaitu hanya facial wash dan beberapa hari kemudian ditambah moisturizer karena saat itu musim dingin. Kalau tidak pakai moisturizer, kulit akan terkelupas dan ada semacam putih-putih terutama di area samping bibir. Karena itu pakai moisturizer di musim dingin tidak mengurangi tingkat ke-macho-an (membela diri).

Tapi akibat perawatan tersebut, kulit wajah teman saya itu benar-benar mulus seperti pantat bayi. Kalau saya sih sudah terlambat kalau pakai produk perawatan wajah karena sudah beyond repair bekas jerawat. Tapi serius, BB cream ini benar-benar magical untuk menyamarkan ketidaksempurnaan kulit . Pantas saja wajah cewek-cewek Korea di jalan-jalan terlihat mulus-mulus mengundang untuk dibelai dengan kasih sayang.

Advertisement

Kegiatan-kegiatan selama kerja di Seoul (5–bersambung)

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima email yang ditujukan untuk seluruh pegawai kantor. Setelah melihat emailnya bahasa Korea dan agak panjang, saya langsung berasumsi bahwa email ini tidak begitu penting dan kalaupun ternyata penting, biasanya nantinya si sekretaris kantor, adik manis Hyuna (bukan Hyuna Kim –yang kulitnya manis seperti ice cream)

akan mengirim pesan IM (Instant Message) lewat Nate-On (Messenger nya orang Korea) ke saya untuk mengecek email.Ternyata email ini berisi undangan untuk menghadiri semacam acara tradisi orang Korea yang menjadi entri pertama dari tulisan saya kali ini.

1. 돼지머리 (dweji mori – terjemahan harfiahnya : kepala babi)

Beberapa hari setelah saya mulai bekerja di kantor yang sekarang, saya sedikit heran dengan adanya bangkai ikan kering yang dililit benang di atas setiap dispenser. Karena penasaran, saya bertanya pada intern yang sedang tugas “Mandatory Military Service (Gundae)” di kantor karena dia satu-satunya teman saya. Hiks.

Pembaca : Wajib militer kok jadi pekerja kantoran, Tom?

Banyak nanya ah. Berisik.

Berbicara mengenai Gundae, saya jadi teringat berita yang saya dengar beberapa hari yang lalu. Kim Tae Hee (Korea’s most beautiful woman-artis idola saya) ternyata sudah pacaran dengan si gundul (literally gundul, karena dia sedang menjalani Gundae) Rain. Jadi si Rain (aktor Korea yang main drama “Full House”) ini mendapatkan tindakan indisipliner karena bolos selama 80 hari dan setelahnya kepergok pergi ke tempat penugasannya diantar oleh TaeHee-nuna sambil diiringi dadah-dadah cute (dua tangan, siku menempel di samping badan, telapak tangan ditekuk sedikit dan digoyang-goyang sambil –optional- mengigit bibir untuk efek cute maksimum) dan kiss-bye di depan gerbang masuk.

Kim_Tae-Hee

Pada awalnya saya patah hati. Tapi tentunya jika hal ini menjadikan TaeHee nuna bahagia, saya juga turut bahagia karena terkadang cinta memang lebih memilih aktor/penyanyi sukses ganteng (kata cewek-cewek sih) Korea dibanding lelaki salaryman yang tinggal di kos-kosan kamar mandi luar dan sering melihat ajoshi (bapak-bapak) satu kos bugil karena kalau mandi pagi pintunya tidak dikunci.

Anyway, menjawab pertanyaan di atas tadi, si anak Gundae di kantor ini adalah mahasiswa KAIST (ITB-nya Korea). Salah satu privilege menjadi mahasiswa KAIST adalah dia punya pilihan tambahan untuk Gundae selain : AD, AL, AU dan pemadam kebakaran, yaitu : Kuliah riset S2 atau kerja di perusahaan SME (Small Medium Enterprise) sebagai intern yang posisinya bahkan tidak masuk dalam ilustrasi hirarki di perusahaan Korea berikut (dibawah General Staff – 사원):

090325_p21_office_thumb[4]

via poskamling (di kantor saya benar-benar begini hirarkinya)

Pembaca : Kalau bang gultom, posisinya dimana?

Saya anu….masih …anu.. 사원 (General Staff). Sudah kerja di Usaha Kecil Menengah, masih staff lagi – menangis sambil melihat ijazah Master of Engineering dan sertifikat Oracle Certified Java Programmer- . YOU USELESS PIECE OF PAPERS!!

Ehm, kembali ke topik.

Jadi, setelah saya bertanya ke si intern, dia menjawab “Itu adalah tradisi orang Korea, ceritanya panjang, susah menjelaskannya.”

Roger that.

Beberapa bulan kemudian, pertanyaan saya tersebut akhirnya dijawab oleh acara yang diinformasikan email di atas.

Ternyata ikan tersebut adalah bagian dari sesembahan untuk acara 돼지머리 (dweji mori- kepala babi). Menurut penjelasan dari guru bahasa Korea saya, tradisi ini diadakan supaya perusahaan banyak rejeki dan sampai sekarang masih banyak perusahaan yang melakukan ritual ini. Padahal kantor saya ini kantor IT, tapi tetap mengadakan tradisi ini. Dasar UKM! Hehe. Tapi saya cukup bahagia kok kerja di sini.

Pada hari pelaksanaannya, lobi kantor diatur sedemikian rupa sehingga membentuk altar yang di atasnya tersedia sesembahan. Kalau bisa dilihat dari gambar, di atas kepala babi itu ada ikan yang dililit benang. Ikan itu lah yang nantinya diletakkan di atas dispenser.

kepala babi

Kemudian satu persatu karyawan menurut hirarki senioritas membakar dupa, berdoa(?) dan minum alkohol (-obviously, namanya juga Korea). Kalau yang tidak mau karena beragama atau yang lainnya tidak dipaksa. Jadi yang mau saja. Setelah acara prosesi selesai, kita pun makan siang bersama di ruang meeting. Menunya adalah jokbal (kaki babi) dan ttok (rice cake). Setelah itu, ikan yang di atas dispenser diganti dengan yang baru.

2. 돌잔치 (ulang tahun pertama anak-anak)

Bersambung ah..Saya nulisnya di kantor soalnya dan sepertinya bujangnim (부장님 – posisi nomor 6 di chart senioritas) yang duduk di belakang kubikel saya mulai resah karena sepanjang hari saya cuma web browsing sambil lihat-lihat music video nya si Hyuna Kim di atas.

“Nan talkumhan Ice cream. Cream! cream! cream!”

Resolusi Tahun 2013!!

Mengingat

Hari ini adalah Tahun Baru

Menimbang

Kebiasaan bahwa Tahun Baru adalah saatnya membuat resolusi untuk satu tahun ke depan

Memutuskan

Untuk membuat resolusi yang akan dan harus saya penuhi untuk tahun 2013, termasuk dalam poin-poin sebagai berikut :

1.  Memperpanjang kembali resolusi setiap tahun yang tidak pernah terpenuhi semenjak tahun 2005 (punya pacar –red).

Bersama pacar, saya akan:

  • mengunjungi tempat-tempat romantis di Korea (Nami Island –obviously).
  • piknik di Ttukseom Resort saat musim semi dan membaca novel sambil bersandar punggung ke punggung dan makan ayam goreng + coca cola
  • nonton Seoul Philharmonic Orchestra gratis di Korea National Library yang diadakan Sabtu terakhir setiap bulan.
  • makan di restoran all you can eat dan bakar-bakar samgyopsal berdua.

2.  Mengunjungi French Maid Café di Akibahara, Tokyo.

maid

Suupah kawaii desu~~

3.   Lulus TOPIK (Test of Proficiency in Korean) level 4. Hwaiting Daniel Oppa Jjang~

4.  Ikutan Taekwondo lagi dan kali ini harus sampai setidaknya sabuk merah. Ultimately, supaya kalau pulang Indonesia dan ikutan dojo (dojo bahasa Taekwondonya apa sih?) di Indonesia bisa sok-sokan sebagai berikut:

“Gerakan yang benar itu begini. Udah percaya gw aja deh. Gw belajar Taekwondonya dulu di Korea”

5.  Menyelesaikan buku Alfred Adult Piano Course for Beginner Level 3 (level terakhir) dan akhirnya bisa main “Canon in D” nya Pachabel dan “Fur Elise” nya Beethoven yang partiturnya ada di halaman terakhir buku tersebut.

6.  Rajin update blog dengan harapan bisa dikumpulkan untuk membuat otobiografi saya sebagai orang terkenal yang nantinya akan berjudul

“The Awesome Life of Daniel Leonardo Niko, Multi-Billionaire Philanthropist IT Engineer, All-around Great Guy, Loving Husband and a Great Father”

Demikian agar menjadikan periksa.

Seoul, Gwangjin-Gu, Gunja-Dong

Tertanda,

Daniel Leonardo Niko