Kegiatan-kegiatan selama kerja di Seoul (5–bersambung)

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima email yang ditujukan untuk seluruh pegawai kantor. Setelah melihat emailnya bahasa Korea dan agak panjang, saya langsung berasumsi bahwa email ini tidak begitu penting dan kalaupun ternyata penting, biasanya nantinya si sekretaris kantor, adik manis Hyuna (bukan Hyuna Kim –yang kulitnya manis seperti ice cream)

akan mengirim pesan IM (Instant Message) lewat Nate-On (Messenger nya orang Korea) ke saya untuk mengecek email.Ternyata email ini berisi undangan untuk menghadiri semacam acara tradisi orang Korea yang menjadi entri pertama dari tulisan saya kali ini.

1. 돼지머리 (dweji mori – terjemahan harfiahnya : kepala babi)

Beberapa hari setelah saya mulai bekerja di kantor yang sekarang, saya sedikit heran dengan adanya bangkai ikan kering yang dililit benang di atas setiap dispenser. Karena penasaran, saya bertanya pada intern yang sedang tugas “Mandatory Military Service (Gundae)” di kantor karena dia satu-satunya teman saya. Hiks.

Pembaca : Wajib militer kok jadi pekerja kantoran, Tom?

Banyak nanya ah. Berisik.

Berbicara mengenai Gundae, saya jadi teringat berita yang saya dengar beberapa hari yang lalu. Kim Tae Hee (Korea’s most beautiful woman-artis idola saya) ternyata sudah pacaran dengan si gundul (literally gundul, karena dia sedang menjalani Gundae) Rain. Jadi si Rain (aktor Korea yang main drama “Full House”) ini mendapatkan tindakan indisipliner karena bolos selama 80 hari dan setelahnya kepergok pergi ke tempat penugasannya diantar oleh TaeHee-nuna sambil diiringi dadah-dadah cute (dua tangan, siku menempel di samping badan, telapak tangan ditekuk sedikit dan digoyang-goyang sambil –optional- mengigit bibir untuk efek cute maksimum) dan kiss-bye di depan gerbang masuk.

Kim_Tae-Hee

Pada awalnya saya patah hati. Tapi tentunya jika hal ini menjadikan TaeHee nuna bahagia, saya juga turut bahagia karena terkadang cinta memang lebih memilih aktor/penyanyi sukses ganteng (kata cewek-cewek sih) Korea dibanding lelaki salaryman yang tinggal di kos-kosan kamar mandi luar dan sering melihat ajoshi (bapak-bapak) satu kos bugil karena kalau mandi pagi pintunya tidak dikunci.

Anyway, menjawab pertanyaan di atas tadi, si anak Gundae di kantor ini adalah mahasiswa KAIST (ITB-nya Korea). Salah satu privilege menjadi mahasiswa KAIST adalah dia punya pilihan tambahan untuk Gundae selain : AD, AL, AU dan pemadam kebakaran, yaitu : Kuliah riset S2 atau kerja di perusahaan SME (Small Medium Enterprise) sebagai intern yang posisinya bahkan tidak masuk dalam ilustrasi hirarki di perusahaan Korea berikut (dibawah General Staff – 사원):

090325_p21_office_thumb[4]

via poskamling (di kantor saya benar-benar begini hirarkinya)

Pembaca : Kalau bang gultom, posisinya dimana?

Saya anu….masih …anu.. 사원 (General Staff). Sudah kerja di Usaha Kecil Menengah, masih staff lagi – menangis sambil melihat ijazah Master of Engineering dan sertifikat Oracle Certified Java Programmer- . YOU USELESS PIECE OF PAPERS!!

Ehm, kembali ke topik.

Jadi, setelah saya bertanya ke si intern, dia menjawab “Itu adalah tradisi orang Korea, ceritanya panjang, susah menjelaskannya.”

Roger that.

Beberapa bulan kemudian, pertanyaan saya tersebut akhirnya dijawab oleh acara yang diinformasikan email di atas.

Ternyata ikan tersebut adalah bagian dari sesembahan untuk acara 돼지머리 (dweji mori- kepala babi). Menurut penjelasan dari guru bahasa Korea saya, tradisi ini diadakan supaya perusahaan banyak rejeki dan sampai sekarang masih banyak perusahaan yang melakukan ritual ini. Padahal kantor saya ini kantor IT, tapi tetap mengadakan tradisi ini. Dasar UKM! Hehe. Tapi saya cukup bahagia kok kerja di sini.

Pada hari pelaksanaannya, lobi kantor diatur sedemikian rupa sehingga membentuk altar yang di atasnya tersedia sesembahan. Kalau bisa dilihat dari gambar, di atas kepala babi itu ada ikan yang dililit benang. Ikan itu lah yang nantinya diletakkan di atas dispenser.

kepala babi

Kemudian satu persatu karyawan menurut hirarki senioritas membakar dupa, berdoa(?) dan minum alkohol (-obviously, namanya juga Korea). Kalau yang tidak mau karena beragama atau yang lainnya tidak dipaksa. Jadi yang mau saja. Setelah acara prosesi selesai, kita pun makan siang bersama di ruang meeting. Menunya adalah jokbal (kaki babi) dan ttok (rice cake). Setelah itu, ikan yang di atas dispenser diganti dengan yang baru.

2. 돌잔치 (ulang tahun pertama anak-anak)

Bersambung ah..Saya nulisnya di kantor soalnya dan sepertinya bujangnim (부장님 – posisi nomor 6 di chart senioritas) yang duduk di belakang kubikel saya mulai resah karena sepanjang hari saya cuma web browsing sambil lihat-lihat music video nya si Hyuna Kim di atas.

“Nan talkumhan Ice cream. Cream! cream! cream!”

Advertisement

6 thoughts on “Kegiatan-kegiatan selama kerja di Seoul (5–bersambung)”

  1. halo salam kenal, bang gultom 😀
    nyari2 info beasiswa ke korea malah nyasar di blog ini & asli ngakak abis! segitu parahnya ya di korsel?? hahhahahha…
    btw, nice story 😀

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s