Kegiatan-kegiatan selama kerja di Seoul (11-bersambung)

“Do you want to know how I got these scars? (Sambil menujuk bekas jerawat)?” “Lack of hygiene……and genetics.”

-Kalau saya jadi Joker

Korelasi antara Korea dan operasi plastik bisa dibandingkan dengan korelasi antara mie goreng Cina dan minyak babi. Tidak semua yang enak pakai minyak babi. Banyak juga kok mie goreng yang enak tapi tidak pakai minyak babi. Lagipula pakai minyak babi pun belum tentu membuat mie goreng jadi enak. Walaupun banyak yang pro-kontra menurut keyakinan masing-masing, kalau pendapat saya pribadi sih, mau dikasih apa saja yang penting enak. I am shallow that way.

Setelah satu setengah tahun tinggal di Seoul, dua minggu lalu adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Apgujeong, ibukota operasi plastik seluruh Korea. Penuhnya seluruh stasiun dengan billboard iklan operasi plastik seakan-akan memberikan penegasan akan reputasi daerah ini. Iklan-iklan yang biasanya terdistribusi di stasiun-stasiun lain semuanya terkumpul di sini. ID byongwon, Jewelry byongwon, BK byongwon…sampai hapal gara-gara iklannya sudah sangat lazim.

Kalau melihat foto before-afternya, sebenarnya sih model iklan BK byongwon dari awalnya sudah lumayan manis. Tidak perlu operasi, cuma mungkin matanya perlu dikasih eye-shadow dengan teknik shading beberapa lapisan jadi terkesan ada persepsi kedalaman supaya kelopaknya tidak terlihat luas dan menyebabkan mata jadi terlihat sipi……

What the heck is wrong with me??!!

Ini pasti gara-gara akhir-akhir ini di tv dalam stasiun subway yang biasanya menayangkan break dancing dan extreme sports channel youtube sekarang malah diganti menjadi channel tutorial make-up. Siapa sih yang menentukan video apa yang ditayangkan? Karena biasanya di stasiun Konkuk University jam pulang kantor selalu ramai dan membentuk dua gelombang penumpang, saya jadi sempat melihat videonya dari awal sampai akhir. Make-up memang seperti yang dikatakan iklan pensil warna Luna Aquarell tahun 90-an.

Wow, magic! pensil warna bisa berubah menjadi cat air.

Make up is magic. Cewek cantik bisa berubah menjadi lebih cantik lagi…Karena semua wanita pada dasarnya memang cantik.

Pembaca : Dengan kemampuan menggombal seperti itu, sudah jelas alasan kenapa lu masih jomblo, Tom.


Walaupun kebanyakan orang yang setelah melihat wajah saya di stasiun Apgujeong mengangguk seakan-akan mengisyaratkan “Keputusan kamu sudah tepat datang kesini”, saya ke Apgujeong bukan untuk operasi plastik. Saya ke sana untuk mengikuti kelas bible study.

Setelah membaca melalui berbagai media tentang bagaimana agama yang seharusnya menurut bahasa Sansekerta berawal dari a – gam (tidak kacau) ironisnya malah menjadi penyebab kekacauan, saya menemukan iman saya sedikit goyah. Saya memutuskan untuk mencari kelas untuk belajar kitab suci dan akhirnya saya menemukan satu komunitas yang biasa belajar bersama di daerah Apgujeong. Saya pun berangkat ke sana.

Saya tidak akan bercerita tentang isi pelajarannya namun saya akan bercerita tentang pengalaman saya secara umum. Terutama cerita mengenai Meriel. Gadis ramah berparas menawan dan berhati putih bagai salju namun juga hangat bagai roti yang baru keluar dari oven.

Kelas ini diajar oleh seorang pastur dan metode pengajarannya benar-benar seperti sebuah kelas. Peserta terdiri atas berbagai negara seperti Korea, US, Kamerun, Belanda, Cina, Pakistan dan Mesir. Walaupun kelasnya dalam bahasa Inggris, namun orang Mesir ini biasa menulis di bukunya dengan huruf Arab. Yup, kelas Alkitab yang ditulis dengan bahasa Arab.

Hari pertama kelas ini, saya duduk bukan di samping pak kusir yang sedang bekerja karena hari itu bukan hari Minggu. Saya duduk di samping cewek Korea bernama Meriel dan setelah kelas selesai kami mengobrol dan pulang bareng. Saya heran dengan namanya yang kurang lazim untuk orang Korea karena biasanya nama Inggris orang Korea cukup umum. “Jennifer, Essie, Jessica, Laura, dll” Saya pun menanyakan arti namanya dalam perjalanan pulang (dalam bahasa Inggris yang diterjemahan ke bahasa sehari-hari)

Saya : Nama lu unik banget. Siapa yang ngasih?

Dia : Gw sendiri.

Saya : Oh ya, keren aja. Artinya apaan?

Dia : Dalam bahasa Celtic artinya “shining ocean”

What the fucking awesome. Keren ga sih, bisa ngasih nama ke diri sendiri. Kalau saya bisa saya mau kasih nama saya “Kotaro Minami” yang arti bahasa Indonesianya ‘”Ksatria Baja Hitam”

Kr_black
dengan rasa cinta….takut dikalahkan! Ksatria baja hitam maju terus~

Setelah sampai di stasiun Apgujeong kami pun berpisah karena beda jurusan. Dia jurusan Psikologi sementara saya jurusan IT. Sampai jumpa hari Jumat, gadis ramah yang sudah belajar piano sejak usia lima tahun dan sekarang sedang belajar biola.

Hmm. jadi teringat saya belum sempat bercerita tentang les flute saya. Padahal banyak cerita menarik tentang kelas flute. Tapi berhubung post kali ini sudah terlalu panjang, dilanjutkan lain kali sajalah. Saya mau kakao talk an dulu sama si lautan yang bersinar.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s