Sudah lama sebenarnya Tom ingin belajar pop piano atau keyboard. Beberapa hari yang lalu, ia dan Nari, pacarnya, mengunjungi salah satu cabang Yamaha Music School di Grand Indonesia (GI). Mereka pergi ke GI dalam rangka memenuhi undangan reuni kecil teman-teman yang pernah bergereja bersama di Bethany International Church (BIC) Seoul.
Setelah rangkaian acara reuni selesai, ia dan Nari berjalan-jalan mengitari mall sampai kemudian ia melihat tempat kursus tersebut. Karena ingin tahu, ia dan Nari bersama-sama masuk ke dalam tempat tersebut sembari bertanya-tanya perihal harga dan jadwal, ia mengambil beberapa selebaran termasuk kursus saksofon, flute dan tentunya pop piano. Penjaga toko juga memberikan mereka daftar harga kursus. Biaya kursus private per bulan berkisar antara 450 ribu saat hari biasa dan 500 ribu untuk akhir pekan.
Tom menyadari bahwa ia tidak perlu jauh-jauh pergi ke GI untuk kursus karena di dekat kantornya di jalan Gatot Subroto ada tempat kursus Yamaha Music. Ia berencana untuk pergi ke tempat itu keesokan harinya.
Setelah bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, Tom menaiki kopaja nomor 640 untuk menuju tempat kursus tersebut. Setibanya di sana, ia ditanyai oleh satpam tentang keperluan kedatangannya. Ternyata tempat kursusnya sudah tutup! Jam bukanya adalah sampai jam 4:30. Tom menyesali kurangnya antisipasi terhadap hal ini. Seharusnya ia mencari dulu jam operasionalnya di Google.
Akhirnya Tom pergi ke Fitness First di Plasa Semanggi untuk berolahraga.