Keluhan saya yang terbaru (1-bersambung)

Sebelum corona : makan di warung di bedeng, ada kecoa. Ih jijik, jorok banget.

Setelah corona : makan di warung di bedeng, sebelum masuk dicek temperatur, pedagangnya pakai masker semua, ada kecoa. Bedeng ini sudah mematuhi standar kesehatan.


Saya dan istri sedang menggemari anime di Netflix berjudul Aggretsuko. Seperti tradisi, kami menghabiskan 3 season hanya dalam waktu 1 minggu saja.

Saya sedikit kecewa karena di akhir Season 3 (spoiler alert!) Haida masih teguh memilih Retsuko daripada Inu. Padahal Inu anggun, pengertian dan jelas suka sama Haida. (Ya, saya baru saja mendeskripsikan anjing kartun humanoid dengan kata anggun). Sepertinya Aggretsuko memang entry level untuk masuk pada kehidupan sebagai seorang furry.

Walaupun demikian, kami masih tetap antusias menunggu season 4. Untuk mengisi kehampaan, kami bahkan mulai main mobile game-nya Aggretsuko. (Saya sudah level 438 saat penulisan blog ini. Setelah menuntaskan 10 level, ada cuplikan anime sekitar 1:30 menit yang tidak ada di Netflix).

Dari semua level yang sudah saya tamatkan, 200 nya saya selesaikan saat saya dan istri staycation di sebuah hotel bintang 5 di kawasan Kuningan. Karena tidak bisa liburan di luar kota, maka kami memanfaatkan promo-promo staycation karena harga yang sangat jauh didiskon. Memang, kami tidak bisa memanfaatkan semua fasilitas di hotel, tapi staycation itu – meminjam istilah orang Perancis- je ne sais quoi, sesuatu yang spesial.

Sayangnya staycation saya saat itu sedikit terganggu dengan kesalahan saya membuka email kantor. “Kindly open the attachment“.

Kindly.

Pemakaian kata “Kindly” membuat saya sedikit triggered. Mengapa orang memilih kata “Kindly” dibandingkan “Please“.

Menurut Google Translate, “Kindly” berarti in a kind manner, sehingga “Kindly check the attachment” berarti : Buka lampiran dengan kasih sayang.

Oh yeah lampiran, di kamar hotel ini, saya akan pasang lampu downlight, setel musik dan saya akan membukamu dengan penuh kasih sayang.”

Saya tahu, kindly dalam konteks ini memang bukan “in a kind manner” seperti itu. Namun, pemakaian kindly sendiri itu sudah sangat ketinggalan jaman seperti data di grafik di bawah.

Perbandingan please dan kindly di buku terbitan 1900-2000

Di tahun 2020 ini, sudah layaklah kita untuk meninggalkan hal-hal yang sudah ketinggalan jaman. Contohnya pemakaian kata “Kindly” ini.

Jadi, demikianlah keluhan saya. Terima kasih untuk sudah peduli. Kindly leave comments and subscribe to my blog.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s